Suci, merupakan jati diri Islam, seorang muslim hendaknya menjadi makhluk yang suci lahir batin, sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur'an dan Hadits berikut :
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya (ikhlash, suci dari tujuan selain kepada Allah semata)dalam (menjalankan) agama yang
lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus". (QS.Al-Bayyinah :4)
![](../img/s098/a005.png)
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ
فَلَا يَغْمِسْ يَدَهُ فِي وَضُوئِهِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثًا فَإِنَّ
أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah dia berkata; telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Apabila salah seorang
dari kalian bangun dari tidurnya, jangan mencelupkan tangannya ke tempat
wudlunya sehingga dia mencuci tangannya sebanyak tiga kali, karena salah seorang dari kalian tidak tahu di mana tangannya bermalam."
Hadits dan ayat diatas mengajarkan kepada kita akan pentingnya suci jasmani dan rohani. kesucian jasmani merupakan penunjang kesucian rohani, kesucian rohani tidak sempurna jika jasmaninya tidak suci. contoh sholat adalah ibadah untuk mensucikan rohani, sholat tidak diterima, kecuali sebelumnya berwudhu, Allah berfirman :
wudlunya sehingga dia mencuci tangannya sebanyak tiga kali, karena salah seorang dari kalian tidak tahu di mana tangannya bermalam."
Hadits dan ayat diatas mengajarkan kepada kita akan pentingnya suci jasmani dan rohani. kesucian jasmani merupakan penunjang kesucian rohani, kesucian rohani tidak sempurna jika jasmaninya tidak suci. contoh sholat adalah ibadah untuk mensucikan rohani, sholat tidak diterima, kecuali sebelumnya berwudhu, Allah berfirman :
![]() | |||||
[403]. Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air. |
[404]. Artinya: menyentuh. Menurut jumhur ialah: menyentuh sedang
sebagian mufassirin ialah: menyetubuhi.
karena itu, menjaga atau memperpanjang wudhu, merupakan hal yang penting dalam memelihara kesucian rohani kita. memeperpanjang wudhu artinya senantiasa agar kita berwudhu kembali ketika kita berhadats kecil walaupun tidak hendak mengerjakan sholat. alkisah Bilal bin Rabbah, muadzin Rasulullah pernah dikabarkan oleh Rasul, bahwa beliau mendengar suara terompah Bilal di surga, padahal pada waktu itu Bilal masih hidup. ketika ditanya kiat apa yang menjad penyebab beliau dijamin masuk surga ?, jawab Bilal,"saya senantiasa menjaga dan memperpanjang wudhu'". Begitu juga para sahabat dan shahabiyah yang lain senantiasa memelihara dan memperpanjang wudhu'nya. diriwayatkan Fathimah binti Rasulullah, ketika mendekati ajalnya beliau sudah berwudhu, mandi besar dan menyiapkan kafan di dekatnya lalu berpesan agar nanti kalau beliau meninggal dikafani dengan kain tersebut dan menceritakan bahwa beliau sudah wudhu dan mandi, sehingga ketika beliau wafat, tinggal mengkafani dan menyolatkan. Subhanalloh.
Lalu bagaimana dengan kita ? adakah kita berusaha menjaga danmemperpanjang wudhu kita ? marilah kita meneladani para pendahulu kita yakni Rasul, sahabat dan salafussaleh, sehingga kita diakui sebagai ummatnya.Tidaklah layak, seorang muslim tapi tidak menjaga kesucian, baik suci lahir maupun batin, karena Allah menghendaki kita kembali dalam keadaan suci.
karena itu, menjaga atau memperpanjang wudhu, merupakan hal yang penting dalam memelihara kesucian rohani kita. memeperpanjang wudhu artinya senantiasa agar kita berwudhu kembali ketika kita berhadats kecil walaupun tidak hendak mengerjakan sholat. alkisah Bilal bin Rabbah, muadzin Rasulullah pernah dikabarkan oleh Rasul, bahwa beliau mendengar suara terompah Bilal di surga, padahal pada waktu itu Bilal masih hidup. ketika ditanya kiat apa yang menjad penyebab beliau dijamin masuk surga ?, jawab Bilal,"saya senantiasa menjaga dan memperpanjang wudhu'". Begitu juga para sahabat dan shahabiyah yang lain senantiasa memelihara dan memperpanjang wudhu'nya. diriwayatkan Fathimah binti Rasulullah, ketika mendekati ajalnya beliau sudah berwudhu, mandi besar dan menyiapkan kafan di dekatnya lalu berpesan agar nanti kalau beliau meninggal dikafani dengan kain tersebut dan menceritakan bahwa beliau sudah wudhu dan mandi, sehingga ketika beliau wafat, tinggal mengkafani dan menyolatkan. Subhanalloh.
Lalu bagaimana dengan kita ? adakah kita berusaha menjaga danmemperpanjang wudhu kita ? marilah kita meneladani para pendahulu kita yakni Rasul, sahabat dan salafussaleh, sehingga kita diakui sebagai ummatnya.Tidaklah layak, seorang muslim tapi tidak menjaga kesucian, baik suci lahir maupun batin, karena Allah menghendaki kita kembali dalam keadaan suci.
![]() |
[1168]. Fitrah Allah: maksudnya ciptaan
Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid.
Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka
tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan. Allahu a'lam |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar